Kamis, 09 Desember 2021

Klassifizierung der Verben nach syntaktischen Kriterien

Klassifizierung der Verben nach syntaktischen Kriterien (Klasifikasi kata kerja menurut kriteria sintaksis) 

Kata kerja diklasifikasikan dari sudut pandang sintaksis menurut hubungan dalam predikat (Verhältnis im Prädikat), menurut hubungan dengan subjek (Verhältnis zum Subjekt), menurut hubungan dengan objek (Verhältnis zum Objekt), menurut hubungan dengan subjek dan objek (Verhältnis zu Subjekt und Objekten), dan menurut hubungan dengan semua aktan (Verhältnis zu allen Aktanten).

Jadi dapat disimpulkan klasifikasi kata kerja menurut sintaksis, sebagai berikut :

1. Verhältnis im Prädikat (Verb sebagai predikat) 

2. Verhältnis zum Subjekt (Bagaimana verb dilihat dari sisi subyek) 

3. Verhältnis zum Objekt (Bagaimana verb dilihat dari sisi obyek) 

4. Verhältnis zu Subjekt und Objekten (Bagaimana verb diliat dari sisi subyek dan obyek) 

5. Verhältnis zu allen Aktanten (Bagaimana verb diliat dari semua Aktant) 

Aktant : Ergänzung : Konstituen: Argument : Satzglied(bagian kalimat atau unsur-unsur yang membentuk kalimat). Contoh : Mein neuer Freund fährt in die Schule mit seinem neuen Fahrrad => memiliki 4 satzglied(bagian) 


1.) Verhältnis im Predikat

Verb dibedakan menjadi Vollverben (kata kerja penuh) dan Hilfsverben (kata kerja bantu). Jika kata kerja sebagai Vollverb maka kata kerja tersebut menjadi predikat sendirian dari kalimat itu, sedangkan jika kata kerja tersevut sebagai Hilfsverb maka dia tidak sendirian, namun bergabung dengan unsur lain seperti predikat, membantu predikat menjadi suatu kalimat.

1. Hilfsverben yang membantu untuk pembentukan tempus itu akan hadir bersama-sama dengan Infinitiv dan Partizip II : haben, sein, werden

2. Hilfsverben (kata kerja bantu) yang mengungkapkan Modalität/Modalverben (kemampuan, kebutuhan, kemungkinan, keinginan, niat, kepastian, dugaan, dll.) dan muncul tanpa bersama dengan Infinitiv : dürfen, können, mögen, müssen, sollen, wollen

3. Kata kerja yang sangat dekat dengan kata kerja bantu dan yang hanya muncul bersama-sama dengan Infinitiv (mit oder ohne zu) (yang pada gilirannya dipahami sebagai bagian leksikal dari predikat) dan serupa artinya dengan kata kerja bantu modal : bleiben, brauchen, scheinen, kommen, pflegen, wissen

4. Kata kerja yang sangat dekat dengan kata kerja bantu dalam kata kerja tertentu hanya dapat digunakan bersama dengan Partizip II dan parafrase dari kalimat pasif : bekommen, erhalten, kriegen

5. Kata kerja fungsional (Funktionsverben), yang juga terkait dengan kata kerja bantu dan hanya bersama-sama dengan komponen nominal (kata benda atau preposisi + kata benda yang digunakan sebagai bagian predikat leksikal harus dipahami) : bekommen, bringen, erfahren, erheben, finden, geben, gelangen, geraten, kommen, sein, stellen

6. Kata kerja fase (Phasenverben), yang juga dekat dengan kata kerja bantu dan penggunaan ini hanya dapat digunakan bersama dengan Infinitiv (yang berperilaku seperti bagian predikat): anfangen, beginnen, aufhören 

7. Kata kerja kopula (Kopulaverben) yang juga dekat dengan kata kerja bantu dan muncul bersama dengan kata benda (substantiv) dalam nominatif atau kata sifat (Adjektiv)(Adverb atau kata keterangan lebih jarang) : sein, werden, bleiben

8. Beberapa kata kerja yang memiliki arti yang mirip dengan kata kerja kopula, tetapi muncul dengan akusatif dari kata benda (sebagai bagian predikat leksikal): bilden, bedeuten, darstellen


2.) Verhältnis zum Subjekt

1. Sebagian kata kerja(verb) bisa dihubungkan dengan subjek ketiga orang, bisa dipake dengan siapapun(persönlichen Verben)

Contoh :

- ich schwimme, vergesse, esse, laufe, arbeite

- du schwimmst, vergißt, ißt, läufst, arbeitest

- er schwimmt, vergißt, ißt, läuft, arbeitet

- wir schwimmen, vergessen, laufen, arbeiten

- Ihr schwimmt, vergeßt, eßt, lauft, arbeitet

- Sie schwimmen, vergessen, essen, laufen, arbeiten

2. Beberapa kata kerja hanya dapat dihubungkan ke subjek orang ketiga. Contoh : Die Arbeit mißlang ihm.

3. Kata kerja lain biasanya diasosiasikan dengan impersonal es (orang ke-3) sebagai subjek; kata kerja ini disebut kata kerja impersonal. Kata kerja yang tidak menempel pada orang. Beberapa verb hanya bisa dihubungkan dengan es, hanya dengan orang ketiga itupun bukan orang(unpersönliche) untuk es. Contoh : Es regnet, es schneit. 

4. Kata kerja yang hanya berhubungan dengan subjek jamak. Ketika sunjak tunggal menggunakan Präpositional objekt(mit). Subyeknya selalu plural kalo singular obyeknya memakai mit

Contoh : 

(a) Wir vereinbaren die nächste Besprechung.

(b) Ich vereinbare mit ihm die nächste Besprechung. 

Vereinbaren : menyepakati (plural jadi lebih satu orang) 

Verabreden : janjian(jadi tidak bisa satu orang) 


3.) Verhältnis zum Objekt 

Menurut hubungannya dengan objek, kata kerja dibedakan menjadi kata kerja transitif dan kata kerja intransitif. Untuk melihat ketransitifan kata kerja jika kata kerja memiliki atau meminta objek. 

1. Baru dikatakan objek jika dipassivkan objek itu bisa diubah menjadi subjek(Transitif) 

2. Kata kerja (verb) meminta Akkusativ tetapi dipassivkan tidak bisa(Intransitif) 

3. Selain subjek tidak lagi Ergänzung. Ada kata kerja yang hanya membutuhkan subjek tisak butuh yang lain atau tidak membutuhkan unsur lain selain subjek(intransitif yang absolut). Masih ada unsur lain selain subjek(intransitifnya relatif) 

Internsitif : absolut dan relatif


Obyek : 

1. Jika dipasifkan menjadi subyek

2. Dijadikan perfekt dengan sein atau haben

Haben(transitif) 

Verben meminta Akkusativ tetapi tidak mampu menjadi subjek 


Rektion der Verben ist die Fähigkeit des Verbs um ein bestimmten Kasus zu fördern 

Rektion : Kemampuan untuk meminta/menuntut kasus 

Rektion der Verben : Kemampuan kata benda

Contoh: 

Haben minta akkusativ

Helfen minta dativ 

Valenz : Semantik(harus ada logisnya) : haben meminta objek(nomen) ex : haben sama Tisch nempel, haben sama Auto nempel

Rektion : Grammatik : haben menuntut akkusativ

Haben memerlukan 1 Argument (Objek) 

Subjek tidak perlu disebut karena selbstverständlich(berdiri sendiri) setiap kalimat sudah dari sananya ada subjek. 

Der Mann gibt seiner Frau einen Ring (gibt memerlukan 2 argument jika subjek tidak dihitung) 

Yang minta kasus selain Verb : Praposition

Kasus letaknya/realisasinya di Artikel 

Verb yg minta nominatif, nominatifnya jadi predikatif 

Der Student wird ein Arzt 

Er ist nett 

Er ist glücklich 

Er ist unser Lehrer 

Yang digaris bawahi adalah predikatif

Ada 14 jenis verb dilihat dari argumentnya sekaligus dari rektionnya

Verb diliat dari ketransitifannya dan juga valensinya sekaligus dia minta apa argumen apa. 

5.) Verhältnis zu Subjekt und Objekt

Menurut hubungannya dengan Subjek dan Objek dibedakan kelompok khusus, yaitu reflexiv Verben dan reziprok Verben. Terlepas dari hubungan dan makna yang berbeda, kedua kelompok kata kerja memiliki kesamaan bahwa selain Verb Finite pada orang ke-3 kata ganti refleksif sich, di

Orang ke-1 dan ke-2 kata ganti orang yang sesuai dalam kasus Akkusativ

 atau Dativ (mich — mir, dich — dir, uns, euch).

Contoh :

Ich wasche mich. — Ich schade mir.

Du wäschst dich. — Du schadest dir.

Er wäscht / schadet sich.

Wir waschen / schaden uns.

Ihr wascht / schadet euch.

Sie waschen / schaden sich.


6.) Verhältnis zu allen Aktanten

Menurut hubungan dengan semua aktan (subjek, objek, penentuan adverbial yang diperlukan) dalam kalimat - sesuai dengan valensi kata kerja - kata kerja diperlukan dalam hal jumlah dan jenis dan diklasifikasikan kemungkinan aktan. 

Menurut jumlah aktan wajib (obligatorischen Aktanten) dan opsional (fakuktativen Aktanten), perbedaan dibuat antara kelompok kata kerja berikut: 

(1) Verben ohne Aktanten (tanpa aktan)

(2) Verben mit keinem und 1 fak. Aktanten (dengan dan tanpa fakultativen aktanten)

(3) Verben mit 1 obl. Aktanten (dengan obligatorischen Aktanten)

(4) Verben mit 1 obl. und 1 fak. Aktanten

(5) Verben mit 1 obl. und 2 fak. Aktanten

(6) Verben mit 1 obl. und 3 fak. Aktanten

(7) Verben mit 2 obl. Aktanten

(8) Verben mit 2 obl. und 1 fak. Aktanten (dengan obligatorischen Aktanten dan fakultativen Aktanten)

(9) Verben mit 2 obl. und 2 fak. Aktanten

(10) Verben mit 3 obl. Aktanten

Obl : Obligatorisch -> Wajib atau harus ada

Fak : Fakultativ -> Optional atau bisa ada bisa tidak

2. Kata kerja juga dibedaka menurut jenis wajib dan fakultatif aktan (obligatorischen und fakultativen Aktanten) yang digunakan dalam masing-masing kata kerja yang diperlukan atau disetujui. Aktan dapat dari jenis berikut:: Substantiv im Nominativ, Substantiv im Akkusativ, Substantiv im Dativ, Substantiv im Genitiv, Präposition + Substantiv, Adjektiv bzw. Adjektivadverb, Präposition + Adjektiv bzw. Adjektivadverb, Nebensatz, Infinitiv mit zu, Infinitiv ohne zu, Partizip.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar