Sabtu, 11 Desember 2021

Was ist Sprache? (Apa itu bahasa?)

Was ist Sprache?

Apa itu Bahasa? 


Jonathan Swift

Jonathan Swift bercerita pada dahulu kala terdapat rasionalisasi proyek atau proyek pengurangan yang mana merupakan penghapusan semua kata karna tuntutan kesehatan dan untuk menghemat waktu jadi setiap kata yang kita ucapkan menghasilkan pengecilan. Kata-kata hanya menandai benda. Orang-orang membawa benda-benda yang dibutuhkan untuk membicarakan sesuatu, jadi mereka tidak usah berbicara membawa bendanya saja. Orang-orang terpelajar dan orang orang bijak menjadi anggota proyek tersebut.

Setelah para anggota itu menjadi pengikut proyek itu, ternyata hanya membawa ketidaknyamanan. Tidak nyaman karena harus membawa berbagai macam benda yang akan digunakan untuk bercakap-cakap. Benda tersebut harus dibuntel dan digendong, jika itu terlalu berat tidak bisa membawa jadi dibantu pelayan. Saat mereka berpapasan mereka menurunkan benda kemudian menunjukkan benda mereka dan mereka bercakap-cakap menggunakan benda tersebut lalu mereka mengepak benda-bendanya.

Cerita yang anda baca di atas merupakan cerita satire. Jonathan Swift ingin mengungkapkan bahwa bahasa adalah tanda atau penanda. Bahasa hanya sekedar tanda secara fundamental, jadi hakikat bahasa sebagai lambang atau tanda. 

Dimana sebenarnya letak hakekat bahasa Hakekat bahasa itu apa? Fungsi hakiki bahasa bisa menjadi keliatan dari cerita tadi(secara e contrario(kontradiksi)) 

Informasi-informasi hanya bisa ditujukan pada obyek-obyek yang pada saat itu ketika peristiwa komunikasi itu terjadi. Tuturan itu hanya bisa dilakukan untuk benda yang saat itu ada dan bisa dijangkau. Orang tidak bisa bicara tentang benda-benda yang secara teknis tidak bisa dijangkau. Misalkan : orang ingin berbicara tentang es tetapi saat itu sedang musim panas maka mereka tidak dapat membicarakan es karena tidak ada es disana. 

Orang akan mengatakan atau menceritakan peristiwa masa lalu tapi tidak ada yg bisa mendemonstrasikannya. Orang tidak bisa menceritakan yang orang dengar baca, orang harapkan, orang rencakan, dan lain kain. 

Cakrawala atau horizon dari objek-objek yg dirujuk oleh manusia atau yang dipakai oleh manusia dalam tuturan bahasanya itu tanpa batas. Bahasa digunakan untuk menandai benda bahkan benda yang tidak ada wujudnya. Dalam tuturan kebahasaan orang hanya mengganti benda yang dimaksud dengan kata kata yang sesuai. 

Dari Jonathan Swift kita mendapatkan jawaban dari cerita diatas yang tentang benda-benda tersebut bahwa bahasa adalah tanda


Hayakawa

Hayakawa menceritakan ada seorang pria bernama Mr. Smith. Mr. Smith menyalakan berita sampai dia tertidur karena membaca Roman atau majalah. Jika diibaratkan dengan masa sekarang atau zaman modern itu sama dengan orang-orang lain yang hidup di peradaban modern. Dari orang bangun sampai tertidur itu dibanjiri dengan kata-kata atau bahasa. Semua dibanjiri dengan kata kata dan tidak hanya membanjiri tetapi orang juga ikut berkontribusi. Jadi kita tidak hanya dibanjiri oleh kata-kata tetapi kita juga ikut menyumbang kata-kata. 

Mr. Smith tidak memikirkan itu tetapi nyatanya Mr. Smith sangat dipengaruhi oleh kata kata. Kata-kata yang dia baca, dengar dan dia ucapkan. Kita dipengaruhi oleh kata kata. Kata-kata yang disampaikan dibelakang punggungnya dan kemudian sampe ke telinganya, membuat dia sakit karna jengkel.

Contohnya pada saat menikah atau ijab qobul dalam Islam itu hanya kata-kata saja tetapi mempunyai implikasi yang luar biasa. 


Handke 

Di dalam drama yang dilakoninya yaitu Drama Kaspar. Handke ingin menunjukkan bahwa jjka kamu mempunyai kalimat maka dengan kalimat itu kamu bisa diperhatikan. Dengan kalimat dengan kegelapanpun kamu bisa memancing perhatian. Dengan kalimat itu orang tidak memperlakukanmu seperti binatang. Dengan kalimat kamu bisa mengatakan pada dirimu sendiri segalanya yang ingin kamu katakan dan ingin kamu dengar tetapi tidak ingin didengar oleh orang lain. Kamu punya kalimat yang kamu sendiri bisa membantah kalimat itu. Jadi dengan kalimat semua orang bisa mengungangkapkan apa saja. Dialog-dialog dalam drama tersebut berisi monolog atau berbicara sendiri. 


Jadi, dapat disimpulkan bahwa arti bahasa bukan menurut linguistik itu ada 3, yaitu : 

1. Bahasa adalah tanda. Sprache und dinge. Sprache ist Zeichen (Jonathan Swift) 

2. Bahasa adalah kaitan antara pembicaraan dan perilaku. Bahasa kaitannya dengan perilaku. Bahasa mempengaruhi kita dan mempengaruhi perilaku kita. Sprache und Handeln. (Hayakawa) 

3. Sprachen und Denken oder Sprache und Kognition. Ketika kita berbicara sendiri kita sedang berpikir. (Handke) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar